Thursday, December 11, 2008

SAJAK PEMBACA

Saya menerima beberapa sajak daripada pembaca yang saya nilai sangat bagus. Berikut satu sajak yang saya fikir antara yang terbaik setakat ini:

DUKAMU DI HATIKU

(Nelayanku,
sahabatku.
Petaniku,
saudaraku. Dengan tinta air mata kasih
kutulis sajak ini khas untukmu)

Telah kerap benar kudengar lagu dukamu
berkumandang lewat angin Teluk Marudu.
cerita tentang pukat yang rabak
kisah nelayan tua dengan sampan dayungnya
riwayat nelayan kecil yang kepayahan mencari
sesuap nasi untuk hari ini
sementara esok hari masih belum pasti.

Telah kerap kudengar lagu dukamu
dikhabarkan dek angin petang dari lembah Marudu
cerita tentang sawah yang kontang
kisah tentang petani tua padinya berbuah hampa,
riwayat petani kecil yang keperitan menelan mimpi,
sedang kinabalu begitu perkasa di hadapan mereka
sementara esok tidak menjanjikan apa yang pasti.

Sahabat dan saudaraku,
dukamu di hatiku,
akrab dan lekat selalu.

Pengirim: Buruntik, Tandek, Kota Marudu, Sabah.

Ulasan Editor Suara Kinabalu:

Penulis muda ini berpotensi untuk menjadi penyair yang bagus kalau terus aktif belajar terus belajar; berkarya terus berkarya. Semacam ada jati diri yang kuat dalam sukmanya, sesuatu yang sudah jarang ada dalam penulis muda masa kini. Penggunan bahasa biasa yang boleh mengungkapkan visi luar biasa. Sajak yang mudah difahami, dan rasanya mudah menyentuh rasa pembaca. Ada kekuatan dalam masej dan penggunaan aksara kata. Teruskan!

No comments: